Adab Hutang Piutang

Adab bagi yang berhutang dan bagi memberikan pinjaman (hutang).

Hukum Hutang – Piutang

Pada dasarnya hutang piutang hukumnya mubah (boleh) dalam Islam. Sebagaimana firman Allah swt. dalam Q.S. Al-Baqarah : 280

وَاِنْ كَانَ ذُوْ عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ اِلٰى مَيْسَرَةٍ ۗ وَاَنْ تَصَدَّقُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ – ٢٨٠

“Dan jika (orang berhutang itu) dalam kesulitan, maka berilah tenggang waktu sampai dia memperoleh kelapangan. Dan jika kamu menyedekahkan, itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui”.

dan Hadist Rasulullah saw.:

“Orang yang melepaskan seorang muslim dari kesulitannya di dunia, Allah akan melepaskan kesulitannya di hari kiamat; dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama ia (suka) menolong saudaranya” (H.R. Muslim)

Bahkan memberikan utang memiliki pahala yang besar di sisi Allah, Rasulullah saw. bersabda:

“Saya melihat pada waktu di-isra’-kan, pada pintu surga tertulis “Pahala shadaqah sepuluh kali lipat dan pahala pemberian hutang delapan belas kali lipat” lalu saya bertanya pada Jibril “Wahai Jibril, mengapa pahala pemberian hutang lebih besar?” Ia menjawab “Karena peminta-minta sesuatu meminta dari orang yang punya, sedangkan seseorang yang meminjam tidak akan meminjam kecuali ia dalam keadaan sangat membutuhkan”. (H.R. Ibnu Majah)

Adab Hutang Piutang

Konflik yang muncul karena hutang-piutang banyak disebabkan oleh dilanggarnya adab-adab dalam hutang – piutang. Islam membolehkan utang-piutang, namun memberikan rambu-rambu yang mesti diperhatikan untuk menghindari perselisihan di kemudian hari. Berikut ini adalah adab hutang – piutang dalam Islam.

Adab bagi yang berhutang

Berikut ini adalah adab-adab pihak yang berhutang :

1. Sebisa mungkin hindari berhutang

Meski dibolehkan untuk berhutang, namun lebih baik untuk dihindari. Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham.” (HR. Ibnu Majah)

Ibnul Qoyyim dalam Al Fawa’id (hal. 57, Darul Aqidah) mengatakan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta perlindungan kepada Allah dari berbuat dosa dan banyak hutang karena banyak dosa akan mendatangkan kerugian di akhirat, sedangkan banyak utang akan mendatangkan kerugian di dunia”. 

Diriwayatkan dari ‘Aisyah radhiyallaahu ‘anhaa, bahwasanya dia mengabarkan, “Dulu Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam sering berdoa di shalatnya:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَفِتْنَةِ الْمَمَاتِ, اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ

“Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari azab kubur, dari fitnah Al-Masiih Ad-Dajjaal dan dari fitnah kehidupan dan fitnah kematian. Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari hal-hal yang menyebabkan dosa dan dari berhutang.“

2. Perbanyak doa agar terhindar dari utang

Rasulullah mengajarkan kita untuk senantiasa berdoa agar terhindar dari hutang : 

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحُزْنِ، وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ، وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ.

“Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari (hal yang) menyedihkan dan menyusahkan, lemah dan malas, bakhil dan penakut, lilitan hutang dan penindasan orang.” (H.R. Bukhari)

3. Niatkan untuk membayar

Jika terpaksa harus berhutang, maka wajib diniatkan untuk membayar. Rasulullah SAW bersabda : “Siapa saja yang berhutang lalu berniat tidak mau melunasinya, maka dia akan bertemu Allah (pada hari kiamat) dalam status sebagai pencuri.” (H.R. Ibnu Majah)

Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa mengambil pinjaman harta orang lain dengan maksud untuk mengembalikannya maka Allah akan menunaikan untuknya, barang siapa yang meminjam dengan niatan tidak mengembalikannya, maka Allah akan memusnahkan harta tersebut.” (H.R. Bukhari)

4. Catat daftar utang

Untuk menghindari lupa dengan kewajiban utang, Allah memerintahkan untuk mencatat setiap transaksi ekonomi yang dilakukan secara tidak tunai, termasuk dalam urusan utang. Allah swt. berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوْهُۗ

“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu melakukan utang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya” – (Q.S. Al Baqarah 282)

5. Tidak menunda membayar utang

Jika sudah mendapatkan rezeki, maka segerakan membayar utang walau belum jatuh tempo. Membayar utang didahulukan dari kebutuhan lainnya. Menunda membayar utang adalah kezhaliman. Rasulullah saw. bersabda: “Penundaan (pembayaran) yang dilakukan oleh orang mampu adalah suatu kezaliman…” (H.R. Jama’ah)

6. Lebihkan saat membayar utang

Kelebihan dalam membayar utang dilarang jika dipersyaratkan diawal, namun jika tidak dipersyaratkan dan merupakan kerelaan dari peminjam, maka hukumnya boleh. Bahkan dianjurkan oleh Rasulullah saw. Imam Bukhari dan Muslim meriwayat kan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, “Ada seorang laki-laki mengutang kan kepada Nabi saw. seekor unta dengan harga tertentu, maka orang itu datang kepada beliau untuk menagihnya.

Maka Rasulullah saw. berkata, “Berikan kepadanya.” Kemudian, para sahabat mencarikan unta dengan umur tersebut tetapi tidak menemukannya kecuali umur unta di atasnya (yang lebih tua). Maka beliau berkata, “Berikan itu kepadanya.

” Kemudian laki-laki itu ber kata, “Engkau telah melunasi pada ku, semoga Allah melunasi padamu.

“Maka Nabi saw. bersabda, “Sesungguh nya sebaik-baiknya kalian adalah yang paling baik ketika membayar utangnya.” (Muttafaqun ‘alaih)

7. Tepati janji

Hindarilah tabiat ingkar janji dalam berutang. Rasulullah saw. bersabda :

إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا غَرِمَ, حَدَّثَ فَكَذَبَ وَوَعَدَ فَأَخْلَفَ

“Sesungguhnya seseorang yang (biasa) berhutang, jika dia berbicara maka dia berdusta, jika dia berjanji maka dia mengingkarinya,” (HR Al-Bukhaari no. 832 dan Muslim no. 1325/589).

Adab bagi yang memberikan hutang (Piutang)

Berikut ini adalah adab bagi orang yang memberikan utang atau yang berpiutang :

1. Niatkan untuk mendapatkan balasan dari Allah

Niat memberikan utang adalah untuk memperoleh balasan dari Allah SWT semata. Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa yang ingin doanya dikabulkan dan dilepaskan dari kesulitannya, maka hendaklah dia memberikan jalan keluar bagi orang yang sedang dilanda kesulitan” (H.R. Ahmad)

di hadist yang lain Rasulullah SAW bersabda : “Tidaklah seseorang memberikan pinjaman dua kali kepada orang muslim, melainkan pinjamannya tersebut bernilai sedekah kepadanya”. (H.R. Ibnu Majah dan Ibnu Hibban)

2. Dilarang mengambil tambahan (bunga)

Mengambil keuntungan yang diperjanjikan dalm bentuk bunga dari transaksi pinjam – meminjam dilarang dalam Islam, sebab masuk kategori Riba. Sejalan dengan kaidah fikih yang telah disepakati oleh ulama : “Kullu qardin jarra naf’an fahua riba idza kana masyruthan fihi naf’un lil muqridh” (Setiap hutang-piutang yang memberikan manfaat (kepada kreditor) adalah riba, jika dipersyaratkan).

3. Catat atau dokumentasikan

Untuk menghindari perselisihan, sebaiknya piutang dicatat dan didokumentasikan secara tertulis yang diketahui oleh kedua belah pihak dan disaksikan oleh pihak ketiga. Dalam konteks kekinian bisa melibatkan notaris. Allah berfirman :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوْهُۗ

“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu melakukan utang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya” – (Q.S. Al Baqarah 282)

4. Berikah tangguhan

Jika orang yang berhutang dalam kondisi kesulitan ekonomi sehingga tidak sanggup untuk membayar utangnya sesuai dengan waktu yang telah disepakati, Islam menganjurkan untuk memberikan tenggat waktu tambahan. Firman Allah swt. Q.S. Al Baqarah 280 :

وَاِنْ كَانَ ذُوْ عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ اِلٰى مَيْسَرَةٍ ۗ وَاَنْ تَصَدَّقُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ – ٢٨٠

“Dan jika (orang berutang itu) dalam kesulitan, maka berilah tenggang waktu sampai dia memperoleh kelapangan. Dan jika kamu menyedekahkan, itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui”.

5. Bebaskan utangnya

Dalam kondisi tertentu, jika yang berhutang memang sudah tidak mampu lagi untuk membayar utangnya, maka dianjurkan untuk membebaskan hutangnya dan meniatkannya sedekah. Semoga Allah ganti dengan yang jauh lebih baik. 

Firman Allah swt. Q.S. Al Baqarah 280 :

وَاِنْ كَانَ ذُوْ عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ اِلٰى مَيْسَرَةٍ ۗ وَاَنْ تَصَدَّقُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ – ٢٨٠

“Dan jika (orang berutang itu) dalam kesulitan, maka berilah tenggang waktu sampai dia memperoleh kelapangan. Dan jika kamu menyedekahkan, itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui”.

Rasulullah saw. bersabda : “Barangsiapa yang ingin Allah selamatkan dari kesulitan hari kiamat, maka hendaklah memudahkan orang yang sedang dilanda kesulitan, atau membebaskan hutangnya” (H.R. Muslim).

6. Tagihlah dengan cara yang baik

Dari Jabir bin ‘Abdillah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

رَحِمَ اللَّهُ رَجُلاً سَمْحًا إِذَا بَاعَ ، وَإِذَا اشْتَرَى ، وَإِذَا اقْتَضَى

“Semoga Allah merahmati seseorang yang bersikap mudah ketika menjual, ketika membeli dan ketika menagih haknya (hutangnya).” (H.R. Bukhari no. 2076)

Wallahu a’lam

2 Tanggapan

  1. apakah saudara punya saran bagaimana cara baiknya menagih hutang kepada orang yang saat di tagih malah lebih galak dibanding yang kasih hutang…😅

    Suka

    • Beri dia hadiah..sebaik-baik hadiah adalah Surat Al-Fatihah. Kirim Al-Fatihah untuk Rasulullah saw. beserta keluarga & sahabat, kemudian untuk kedua ortu, mertua, dan para ustadz, selanjutnya untuk semua kaum muslimin muslimat, lalu khususkan untuk si fulan yang berhutang. Do’akan agar Allah beri dia hidayah dan rizqi yang melimpah agar dia bisa segera membayar hutangnya pada kita. Ini kesimpulan dari ustadz2ku dan salah satunya dari Buya Yahya (barakallahu fi umrihi). Jangan do’a yang buruk nanti dia celaka malah ga bisa bayar hutangnya.

      Suka

Tinggalkan komentar

Ummu Salma al-Atsariyah

Meraih Kebahagian Dunia dan Akhirat

Seputar Psikiatri, Psikiater, dan Psikologi

Info, Tanya Jawab, dan Edukasi Kesehatan Jiwa

Jamaah tabligh, Dakwah Tabligh, Khuruj, Bayan

Jamaah tabligh, Dakwah Tabligh, Khuruj, Bayan, dakwah islam, dakwah nabi, dakwah rasulullah,contoh Dakwah, Dakwah Nabi Muhammad, Sejarah dakwah, Kisah Nabi, Kisah Islam, Mendidik karakter, Shahabat Nabi

Kabar tentang Dunia Islam

Menyediakan Informasi yang Tepat agar Ummat Tidak Tersesat oleh Berita orang Fasiq/Kafir

Iman dan Amal Soleh

Kebahagian Kesuksesan Manusia Hanya Dalam Amal Agama Islam Yang Sempurna

b a a s r

belajar adab-adab sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

Penulis Super

Menulis segala Hal Yang Berguna Untuk Anda | Trik Menarik | Tips Terbaru | Hal Yang Paling Super Saat Ini dan Rahasia | Cara Mengetahui sifat, karakter, watak dan kepribadian seseorang

Photo Nature Blog

Nature Photography by Jeffrey Foltice

Love thy bike

A love of photography, cycling and exploring places on two wheels.

Bacalah!

Membuka Pikiran Anda

ALL MANAGEMENT INSIGHT

Dokumentasi Blog sejak tahun 2007

grizanderson

...from the middle of nowhere

FITRIA KURNIAWAN (ABU FAHD)

Agen Herbal, Adventure, Dakwah, Kisah, dll

Merajut Kata

Untuk-MU, ALLAH-ku.. Untuk Mereka, Orangtuaku.. Untukmu, Saudaraku..

Agus Ibnu Syofiardy

"QOYYIDUL 'ILMA BIL KITABI" (Ikatlah Ilmu dengan Tulisan)

sendaljepitblog

This WordPress.com site is the cat’s pajamas

Jendela Pendidikan

mendidik dengan kasih sayang

Iwan blog world

ILMIAH - KONSTRUKTIF - INSPIRATIF

Fiaspirit's Blog

Just another WordPress.com site

Catatan SederhaNa

because life is a story

Teorionline

References, Tutorials and Discussion

Broto Blog

Hidup adalah pilihan, tentukan pilihan itu sekarang atau pilihan yang akan menentukanmu

selembar kertasku

merubah peradaban dunia dengan pemikiran dan tulisan

almubayyin

Dakwah is My Lifestyle

MANAJEMEN OPERASI/PRODUKSI

Blog Mata Kuliah : Program MM-UHAMKA

Sebuah Coretan

>>> Aksi Dan Reaksi Semesta <<<

~p0c0ng~

Not luxorious just simple place